Keterlibatan
Keluarga Kristiani dalam Membina Iman Anak
Terhadap
Perkembangan Zaman
A.
Persoalan Hidup Keluarga Kristiani
Begitu
banyak hal yang terjadi dalam diri anak-anak kristiani dewasa ini. Banyak
sekali distorsi yang dilakukan anak-anak . Sebagai imbasnya kehidupan anak-anak
tidak terisolir dan tertata dengan baik. Pribadi anak-anak menjadi brutal.
Faktor yang mempengaruhi kehidupan anak adalah dari orang tua. Orang tua lebih
mementingkan kepentingan pribadi ketimbang anak-anaknya. Misalkan: mencari
hiburan di luar rumah, dll. Anggota-anggota keluarga dalam hal ini anak-anak
tidak menempati tempat yang berarti karena tidak lagi dirasakan ikatan saling
membutuhkan. Dengan demikian fungsi keluarga sangatlah berkurang dan arti
keluarga dan ikatan seolah-olah mengalami suatu kegoncangan. Bahkan terlihat
munculnya berbagai macam pandangan dan pendapat yang mengatakan bahwa
pembentukan keluarga kristiani tidak menguntungkan malahan sebaliknya menambah
beban hidup saja. Acapkali timbul ekses dari kalangan mereka yang berpandangan
individualistis yang mulai menyebar luas dan menyelusup ke berbagai lapisan
masyarakat dengan pola hidupnya yang
menitikberatkan kesenangan bagi individu itu sendiri. Pandangan seperti ini
keliru. Akhirnya kesatuan keluarga hanya dianggap proforma saja. Hubungan antar
pribadi makin jauh dan melemah sehingga akhirnya arti pribadi mengalami suatu perubahan.
Anak-anak yang diabaikan oleh orang tua dan kurang adanya perhatian akan
menimbulkan frustasi dalam diri anak. Frustasi ini dapat mempengaruhi kelakuan
seseorang sehingga timbulnya keanehan dalam diri anak-anak, misalnya:
mabuk-mabukan, perjudian, narkoba, dll.
Hubungan orang tua dan anak adalah hubungan
dialogis yang berpengaruh timbal balik. Kasih sayang orang tua menjadi modal
dasar yang akan berpengaruh besar pada perkembangan kepribadian anak. Anak-anak
yang hidup dalam asuhan penuh kasih akan berkembang menjadi pribadi yang sehat
dan berkepribadian. Sebaliknya anak yang hidup dalam kesendirian tanpa
bimbingan dan didikan orang tua akan tumbuh menjadi pribadi yang bermasalah.
Menurut Leila, pendidikan anak pertama-tama dan terutama adalah tanggung jawab
orangtua.
B. Peran
Penting Keluarga Kristiani dalam Iman Anak
Dalam hal ini, orang tua mempunya andil
yang besar dalam mendidik anak-anak. Sehingga orang tualah yang harus diakui
sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas
mendidik itu sehingga bila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi sebab
menciptakan lingkungan keluarga adalah kewajiban orang tua yang diliputi
semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa
sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka.
Maka keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama. Adapun terutama dalam
keluarga kristen yang diperkaya dengan rahmat. Anak-anak sudah sejak dini harus
diajar mengenal Allah serta berbakti kepada-Nya dan mengasihi sesama seturut
iman yang telah mereka terima dalam Baptis. Disitulah anak-anak menemukan
pengalaman pertama masyarakat manusia yang sehat serta Gereja. Melalui
keluargalah akhirnya lambat laun diajak berintegrasi dalam masyarakat manusia
dan Umat Allah. Maka, hendaklah orang tua menyadari betapa pentingnya keluarga
yang sungguh kristen untuk kehidupan dan kemajuan Umat Allah sendiri.
C. Bertumbuh
dalam Iman Anak
Iman dibentuk oleh Allah dan orang kristen
tidak dapat bertumbuh dalam iman berkat usahanya sendiri. Meskipun demikian,
agar iman anak bertumbuh dengan baik ada beberapa langkah yang menolong
pertumbuhan iman anak, yakni:
Ø Doa
Pribadi
Iman anak akan
bertumbuh kuat bila anak-anak diajarkan doa pribadi. Allah sudah mengangkat
kita sebagai anak-anak-Nya dan Dia juga bersukacita dalam menjawab doa-doa kita
( Mat 7:7-11 )
Ø Sabda
Allah
Untuk lebih memahami
akan Sabda Allah, orang tua pun selalu mengajarkan kepada mereka untuk selalu
membuka Kitab Suci sebagai pedoman iman. Dalam Rm 10:17 dikatakan Santo Paulus
bahwa: “ Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus.
Ø Bacaan
Rohani
Mereka juga bisa
membangun iman mereka dengan membaca bacaan rohani. Dalam hal ini, orang tua
pun masih berperan penting.
Ø Kegiatan
Rekoleksi dan Sharing Rohani
Mengajak dan menemani
mereka untuk dalam kegiatan seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar