Rabu, 26 Desember 2012

KENAPA............AKU DI LAHIRKAN?????????????????


Kisah seorg anak yg di ABORSi....
Bulan 1:
a, panjangku tu cma 2Cm, tp aq udh ada dibadan mm.. Aq syg mm, bunyi detak jantung mm itu jd musik terindah yg mnemaniku dsini.
Bulan 2:
a, aq udh bs ngisep jari imutku lho, dsini hangat ma,nti klo q sdh keluar mm janji y mau main sama aq.
Bulan 3:
a, meskipun aq blm tau jnis kelaminku, tp apapun aq,aq hrp mm & pp bahagia kelak ktika aq keluar. Jgn nangis ya ma, klo mm nangis dsini aq jg ikut nangis,
Bulan 4:
a, rambutku sdh mulai tumbuh lho, ini jd mainan baru q :),aq bs menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.
Bulan 5:
a, mm td kdokter y,dokter blng apa? Αpa itu ABORSI ma?Αq gak diapa²in kan ma?
Bulan 6:
m dteng ke dokter itu lg y ? a, tlong ksih tau dokter itu,aq disini baik² z! Tp kq dokter itu mulai mmasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku :( a tlong, aq takutt.. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiittt maa.. :'( Tp meskipun aq tdk punya kaki, aq msh punya tangan yg bisa mmeluk mm.. a, benda itu skrg mulai memotong tanganku,mm tolong aq..:'( aq janji gak akan nakal aa.. Tp, meskipun aq tdk punya tangan n kaki, aq msh punya mata & telinga u/ melihat senyum mm, mendengar suara mm, tapi.. Benda itu skrg sdh mulai memotong leherku,, aamaaa.. Ampuun maa.. Beri aku kesempatan hidup,aq syg mm, aq pengen meluk mm..:'
(Bulan 7:
a, aq dsini baik² z,aq udh sm Tuhan di Surga,Tuhan mengembalikan smua organ tubuhku yg dipotong benda tajam itu,Tuhan mmeluku, mmegang tanganku, menggendongku dgn lembut, & Tuhan membisikan tentang apa itu ABOrSi.. :( Knpa mm tega melakukan itu?Knp mm gk mau main sama aq? Αpa salah aq a?Mm taubat yah, biar Tuhan mau antar mm ksini, nnti qt main bareng² dsini, & jgn lupa, ajak pp jg ya a..Pntaskah seorang bayi yg blm smpat trlahir kedunia mndpatkan perlakuan sekeji itu dri orang tua kandung'na,,,???

Mari kita sama2 katakan tidak sex bebas dan aborsi. Sbrkanlah ini ksemua kntakmu agar semua manusia sadar betapa besar Anugrah Tuhan,,,!!!



Sabtu, 08 Desember 2012

REFLEKSI



Langkah demi langkah, tahap demi tahap ku lalui dengan penuh perjuangan untuk mencapai sebuah tujuan dan cita – cita yang pasti. Kecemasan akan sesuatu hal yang baru kini mulai menghantui pikiranku,entah mengapa rasa ini muncul ketika aku mendengar bahwa kami akan segera mengikuti kegiatan POSMA untuk mempersiapkan diri sebagai seorang mahasiswa yang matang. Hari – hati POSMA pun semakin dekat dan aku sudah mmpersiapkan diri dengan baik agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Waktu POSMA pun tiba,dan hatiku diliputi rasa takut, cemas, dan disertai dengan rasa malu,namun semua itu tidak menghalangiku untuk melanjutkan panggilanku sebagai seorang pelayan Tuhan yang baik dan berpotensi. Rasa dalam hatiku semakin manjadi – jadi yang di tandai dengan jantung yang berdebar kencang, namun akau berusaha untuk mengatasinya agar rasa ini tidak sampai berlama – lama menghantuiku. POSMA pun kini berjalan dengan baik  dan lancar karena apa yang kupikirkan selama ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ku alami selama kegiatan ini berlangsung,karena kakak – kakak pendamping begitu ramah dan sangat baik walau wajah mereka terlihat agak seram dan kasar namun semua itu meleset dari pikiranku. Kegiatan – kegiatan berlangsung tanpa ada masalah yang ku temui selam POSMA. Berbagai divisi berusaha untuk menyampaikan dan menyajikan materi denagn sangat baik,jelas dan teratur. Dan setiap divisi juga melatih aku untuk belajar dengan mengerjakan tugas – tugas yang diberikan kerena semua itu melatih aku agar dapat menjadi seorang mahasiswa yang baik dan berpotensi di masa mendatang, jadi aku di berikan tugas – tugas paper, atau tugas – tugas yang lain untuk mempersiapkan aku agar dapat tampil yang lebih cemerlang di saat masa – masa kuliah yang efektif nanti. Tapi terkadang rasa kesal ,jengkel ,marah terhadap panitia karena mereka kurang konsisten dengan waktu yang telah mereka jadwalkan , jadi terkadang kegiatan itu agak sedikit molor,dan itulah yang membuatku agak tidak setuju dengan cara dari para pembina sehingga aku kurang atau merasa kurang nyaman dalam kegiatan ini. Berbagai materi kudapatka dari panitia , hal – hal positif, cerita – cerita yang menarik dan juga pengalaman – pengalaman yang menarik yang ku terima dari kakak – kakak tingkat membuatku semakin percaya diri dan lebih pasti dalam melangkah untuk menggapai cita – citaku. Permainan yang bermakna pun dilakukan dan diajarkan kepadaku. Terkadang selama POSMA kakak – kakak pembina membuat sesuatu hal yang membuatku merasa jengkel dan marah tetapi semua itu hanya untuk menguji mentalku karena dengan itu melatihku agar lebih dewasa dalam berkembang. Oleh karena itu, aku berusaha agar mengikuti semua peraturan yang ada agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada di kampus STFT WIDYA SASANA. Satu hal yang menarik bagiku adalah kakak – kakak tingkat begitu semangat dalam mendampingi kami  dan aku yakin bahwa semua yang mereka lakukan hanya untuk kebaikanku. Terimakasih kakak atas semua yang telah kakak mereka berikan dan semoga Tuhan selalu menyertai kita dalam menanggapi panggilan ini dan semoga kita semua saling mendukung dan menguatkan. Harapanku,dukunglah saya dan doakanlah saya karena saya tidak dapat melangkah sendiri tanpa dukungan dan doa dari kakak – kakak. Tuhan memberkati kita semua.


                                                                                                NAMA : FR.GORIS, MSA
                                                                                                NPM     : 12019

MY PHOTOS





Melayani Dengan Cinta


MELAYANI DENGAN CINTA
Tepat pukul 09.00 WIB, setelah mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-67 di halaman kampus, kini aku dan teman – teman bersiap untuk kegiatan search out, dan setelah mendengar arahan dari panitia, kami langsung berangkat menuju ke tempat search out kami di Yayasan Bhakti Luhur. Terlintas dalam benakku, akankah saya dapat melakukan sesuatu untuk orang – orang atau saudara – saudara yang ada di sana. Perlahan namun pasti,kami pun berangkat dengan didampingi oleh dua orang panitia dengan berjalan kaki,karena tempatnya sangat dekat. Saat itu terlintas dalam hatiku orang – orang kecil dan menderita yang setiap hari ada dan tinggal di sana. Kemiskinan dan penderitaan, itulah lamunanku sembari menunggu kegiatan lanjutan. Saat itu, aku mulai bergulat dalam diriku dengan mencoba menghayati kemiskinan dan penderitaan yang beralih pada kehidupan kaum kecil dan berkebtuhan khusus. “Miskin”, suatu kata yang membuat banyak orang mrasa takut untuk mengalaminya, suatu kata yang mengundang rasa iba dan belaskasihan, suatu kata yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Miskin tidak saja berhubungan dengan materi, tetapi bertalian erat dengan hidup, sikap hidup, dan kekurangan – kekurangan seseorang. Tatkala seseorang enggan untuk berbicara, ia mengalami miskin kata – kata. Ketika seseorang tidak rela memberikan dan membuka hati, ia sebenarnya masuk dalam miskin memberi. Ketika ia tidak mencintai, ia adalah orang yang miskin cinta, namun satu hal yang ku dapat di tempat search out ini adalah begitu bahagianya para suster dan beberapa orang yang ada di Bhakti Luhur dengan segala kekurangan yang mereka miliki, merka masih bisa melayani sesama yang nasibnya sama. Mereka dengan setia, sabar, dan tabah dalam mendampingi mereka.hal itulah yang membuatku merasa bahwa Tuhan sungguh baik terhadap manusia. Mungkinkah ak bisa melayani seperti itu?,sebuah pertanyaaan yang muncul dalam diriku saat itu. Satu hal juga yang tidak dapat saya lupakan dalam kgegiatan ini adalah bahwa mereka yang tinggal disana memiliki hidup doa yang teratur,saat itu juga aku kembali melihat diriku, dan dalam hati kecilku aku berkata, mereka yang orang awam dan mempunyai kekurangan namun tetap setia pada Tuhan, namun aku terkadang dalam berbagai aktifitas membuatku lupa akan Tuhan. Oleh karena itu, aku di sadarkan oleh saudara- saudari yang ada di tempat itu bahwa aku harus selalu mendekatkan diri pada Dia  yang telah memberikan kehidupan kepada manusia. Banyak hal yang ku dapat dari kegiatan ini, aku banyak di sadarkan untuk selalu mamberiakan diriku secara utuh pada Tuhan sesuai dengan keputusan yang telah ku buat di hadapan Tuhan, sebab menjadi seorang pelayan harus bisa melayani secara utuh orang – orang yang miskin dan menderita. Dan dari para suster di tempat itu juga aku mendapat pelajaran bahwa aku tidak boleh membiarkan orang lain itu menderita sebab merekalah juga adalah ciptaan Tuhan sehingga aku harus melayani mereka karena itu merupakan tugas utamaku sebagai pelayan Tuhan. Memang aku menyadari  akan kekurangan dan kelemahanku namun aku kembali melihat saudara – saudari yang ada di tempat search out, yakni mereka dengan penuh cinta melayani sesamanya padahal mereka dalam keadaan yang tidak lengkap dalam arti tidak mempunyai anggota tubuh yang lengkap seprti aku sekarang ini. Tuhan......semoga aku tidak merasa egois dalam hidup ini dan berikanlah aku kekuatan, kesabaran dan kesetiaan dalam menjalani hidup panggilanku ini dan berikanlah pula aku hati yang mau melayani dan mengasihi mereka yang menderita dan kuatkanlah aku dalam menapaki dan menjawabi panggilan- Mu yang luhur dalam hidupku ini, ajarilah aku untuk tidak membeda – bedakan sesama dalam pelayananku karena mereka semua adalah sama dalam hidup ini dan berikanlah aku hati yang mau berbagi dengan siapa saja yang membutuhkanku. Semoga Engkau selalu mendampingi aku dalam karya dan pelayananku di tengah dunia yang semakin dan terus berkembang ini, karena tanpa campur tangan –Mu aku tidak berarti apa – apa dan biarkanlah semua orang yang aku layani mendapatkan kasih –Mu lewat setiap pelayananku.                                                                                                                                                                   

Sabtu, 01 Desember 2012

RINTIHAN SEORANG YATIM



Kupandang wajahMu Bunda
Secercah senyum terpancar dari bibirMU
Bibir mungil penuh pesona

Bunda  Maria Mater Dolorosa
Selimutilah aku dengan mantel biruMu
Beri aku kekuatanMu
Agar aku dapat menghadapi semua penderitaan ini

Bunda Maria.........
Selimutilah juga ibuku
Jangan biarkan ia menderita
Dalam kesendiriannya di usia lanjut

By :
FR.GORIS TAKE, MSA

PEMBINAAN KELUARGA



Keterlibatan Keluarga Kristiani dalam Membina Iman Anak
Terhadap Perkembangan Zaman

A.    Persoalan Hidup Keluarga Kristiani
       Begitu banyak hal yang terjadi dalam diri anak-anak kristiani dewasa ini. Banyak sekali distorsi yang dilakukan anak-anak . Sebagai imbasnya kehidupan anak-anak tidak terisolir dan tertata dengan baik. Pribadi anak-anak menjadi brutal. Faktor yang mempengaruhi kehidupan anak adalah dari orang tua. Orang tua lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang anak-anaknya. Misalkan: mencari hiburan di luar rumah, dll. Anggota-anggota keluarga dalam hal ini anak-anak tidak menempati tempat yang berarti karena tidak lagi dirasakan ikatan saling membutuhkan. Dengan demikian fungsi keluarga sangatlah berkurang dan arti keluarga dan ikatan seolah-olah mengalami suatu kegoncangan. Bahkan terlihat munculnya berbagai macam pandangan dan pendapat yang mengatakan bahwa pembentukan keluarga kristiani tidak menguntungkan malahan sebaliknya menambah beban hidup saja. Acapkali timbul ekses dari kalangan mereka yang berpandangan individualistis yang mulai menyebar luas dan menyelusup ke berbagai lapisan masyarakat  dengan pola hidupnya yang menitikberatkan kesenangan bagi individu itu sendiri. Pandangan seperti ini keliru. Akhirnya kesatuan keluarga hanya dianggap proforma saja. Hubungan antar pribadi makin jauh dan melemah sehingga akhirnya arti pribadi mengalami suatu perubahan. Anak-anak yang diabaikan oleh orang tua dan kurang adanya perhatian akan menimbulkan frustasi dalam diri anak. Frustasi ini dapat mempengaruhi kelakuan seseorang sehingga timbulnya keanehan dalam diri anak-anak, misalnya: mabuk-mabukan, perjudian, narkoba, dll.
                        Hubungan orang tua dan anak adalah hubungan dialogis yang berpengaruh timbal balik. Kasih sayang orang tua menjadi modal dasar yang akan berpengaruh besar pada perkembangan kepribadian anak. Anak-anak yang hidup dalam asuhan penuh kasih akan berkembang menjadi pribadi yang sehat dan berkepribadian. Sebaliknya anak yang hidup dalam kesendirian tanpa bimbingan dan didikan orang tua akan tumbuh menjadi pribadi yang bermasalah. Menurut Leila, pendidikan anak pertama-tama dan terutama adalah tanggung jawab orangtua.



B.     Peran Penting Keluarga Kristiani dalam Iman Anak
    Dalam hal ini, orang tua mempunya andil yang besar dalam mendidik anak-anak. Sehingga orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas mendidik itu sehingga bila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi sebab menciptakan lingkungan keluarga adalah kewajiban orang tua yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka. Maka keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama. Adapun terutama dalam keluarga kristen yang diperkaya dengan rahmat. Anak-anak sudah sejak dini harus diajar mengenal Allah serta berbakti kepada-Nya dan mengasihi sesama seturut iman yang telah mereka terima dalam Baptis. Disitulah anak-anak menemukan pengalaman pertama masyarakat manusia yang sehat serta Gereja. Melalui keluargalah akhirnya lambat laun diajak berintegrasi dalam masyarakat manusia dan Umat Allah. Maka, hendaklah orang tua menyadari betapa pentingnya keluarga yang sungguh kristen untuk kehidupan dan kemajuan Umat Allah sendiri.
C.     Bertumbuh dalam Iman Anak
    Iman dibentuk oleh Allah dan orang kristen tidak dapat bertumbuh dalam iman berkat usahanya sendiri. Meskipun demikian, agar iman anak bertumbuh dengan baik ada beberapa langkah yang menolong pertumbuhan iman anak, yakni:
Ø  Doa Pribadi
Iman anak akan bertumbuh kuat bila anak-anak diajarkan doa pribadi. Allah sudah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya dan Dia juga bersukacita dalam menjawab doa-doa kita ( Mat 7:7-11 )
Ø  Sabda Allah
Untuk lebih memahami akan Sabda Allah, orang tua pun selalu mengajarkan kepada mereka untuk selalu membuka Kitab Suci sebagai pedoman iman. Dalam Rm 10:17 dikatakan Santo Paulus bahwa: “ Jadi iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus.
Ø  Bacaan Rohani
Mereka juga bisa membangun iman mereka dengan membaca bacaan rohani. Dalam hal ini, orang tua pun masih berperan penting.
Ø  Kegiatan Rekoleksi dan Sharing Rohani
Mengajak dan menemani mereka untuk dalam kegiatan seperti itu.


Minggu, 25 November 2012


LAGU - LAGU SANUBARI



  Kekaguman menyelimuti hati, ketika kakiku melangkah perlahan memasuki ruangan sederhana dalam Biara Novisiat Karmel Batu. Rasa sungkan dan segan berkecamuk dalam dada. Dari suasana ingar-bingar, serta deru kendaraan dan musik jalanan, kini ku dihadapkan pada kesunyian mendalam, dari sebuah rumah yang seakan-akan tak berpenghuni. Saat itu terlintas bahwa aku bagaikan terkurung dalam sebuah gua yang menyeramkan.
  Pagi itu, sungguh merupakan suatu kesunyian, kesenyapan, dan kehampaan dari ribut gaduh, kebisingan, dan gelak tawa keramaian. Kini ku dihadapkan pada kesunyian. Sunyi dan sungguh mencekam.                                                                         Hembusan angin sepoi-sepoi menerobos masuk melalui terali besi hingga tubuhku terasa bagaikan sekarung es batu yang berhamburan di tubuhku. Begitu juga hempasan angin menerpa dedaunan di luar ruangan begitu keras terdengar. Suara pijakan yang menyentuh lantai menerjang telingaku, apalagi novis-novis begitu hening dan diam dalam melakukan kerja harian. Semua terlihat begitu serius dalam bekerja.

   Dalam kesenyapan dan kesunyian tampak di hadapanku seorang Pastor pembimbing novis menyapa dalam senyuman kesunyian. Tatapan wajahnya memancarkan kedamaian, keceriaan, kesederhanaan, keakraban, serta kebaikan hati yang terlihat jelas dalam tatapan matanya yang sudah agak suram lantaran usia yang tak lagi bersahabat, tapi sungguh kutemukan dan kurasakan kebahagiaan. Seraya memanggilku dalam bisikan syahdu, Marilah masuk dalam kesunyian, jangan takut dan ragu,Anakku’.” Sekarang waktunya kita berdoa”, begitulah ajakan suara yang agak tersendat-sendat dan parau, Pastor Belanda itu dalam kesunyian yang keluar dari hati bening bersih. Kemudian, ku langkahkan kaki ke ruangan berikutnya dan ku temukan sebuah ruang doa. Tatkala pintu di buka, dalam kesunyian ku memandang Salib Yesus yang tergantung begitu indah dengan warna yang cerah di belakang altar. Bunga segar dan lilin yang bernyala seakan-akan menyapa hatiku,” Marilah Saudaraku. Datanglah! Kamu yang letih lesu dan berbeban berat”
    Kemudian kuberlutut dan berdoa, ”Tuhan, begitu bahagianya aku berada di tempat ini. Begitu damainya hati ini. Terima kasih bahwa Engkau telah menuntun langkahku ke tempat ini”. Dalam kesunyian ini, aku mencoba memandang-Mu yang tergantung tanpa daya di Salib. Aku merasakan kehadiran-Mu di Tabernakel, dan aku seakan-akan melihat diriku sendiri dalam cermin dengan jelas! Aku melihat kemalasan, kehampaan, dan ketakberdayaan.
      Di saat lonceng berdentang, para Frater novis Karmelit masuk satu per satu menuju ke tempat duduknya. Berlutut, berdoa sejenak dan menyembah Sang Pujaan Hati yang bertakhta di Salib. Jubah coklat menghiasi deretan bangku-bangku kapela, bagaikan barisan para Malaikat di sekitar singgasana Tuhan. Dalam kesunyian itu, terdengar suara para novis bergema dalam ruangan mungil itu. Batinku terasa begitu dekat , dan terasa berada dalam dekapan Sang Empunya kehidupan. Tak lama kemudian,  suara-suara menghilang pertanda bahwa telah usai pertemuan mereka dengan Sang Khalik.
  Setelah mendendangkan lagu sanubari itu, para Karmelit serentak diam, dan meninggalkan ruangan itu dengan derap langkah yang hampir tak bisa di tangkap oleh indera pendengaranku.
Satu setengah jam, ku duduk tanpa berkata apapun. Perasaan senang dan sedih menyatu dan pikiranku kadang melayang-layang entah kemana. Hati berkata banyak tentang Hidup Rohani, Tuhan, dan hidup para Karmelit yang kulihat.`
   Walaupun agak berat untuk meninggalkan tempat itu, tapi apa boleh buat ku harus pamit dan pulang. Hatiku terasa tentram, bahagia, dan damai. Hidupku seakan-akan dikuatkan dan rohaniku diteguhkan. Dan kini ku berhadapan dengan keramaian, kebisingan, dan hiruk-pikuk suasana dan hal-hal duniawi. Dalam keramaian dunia, kucoba menenangkan pikiran dan batin yang digerogoti virus-virus kesibukkan, kesombongan, keangkuhan, gila hormat dan jabatan. Virus itupun telah meluluhlantahkan kesetiaan, kemurnian, doa, kerendahan hati dan kesederhanaan hidup. Perlahan-lahan kumulai masuk ke dalam diriku dan berusaha mendengar lagu-lagu sanubari sendiri dan tanpa kusadari mulutku mendendangkan  lagu di hadapan Tuhan.
   Dan sejak saat itu, ku berada dalam alunan keramaian dunia, tangisan hati seorang bayi yang mencari kasih ibundanya, suara-suara pilu yang menyayat hati Kaum Hawa yang mencari putra-putrinya, dan terlintas dalam benakku tangan pengemis yang meminta belaskasihan dan uluran tangan dari kaum berduit. Suara-suara mereka bagaikan sebuah simponi lagu-lagu dari sanubari, dalam ribut gaduh dunia ini. Indah dan mempesona menyentuh rasa dalam kalbu. Suara itu bagaikan sebuah konser kehidupan yang didendangkan  bersama-sama dalam ziarah kehidupan. 
    Dalam kesedihan kupandangi gambar wajah Yesus yang tersalib, dan mulutku bergeming:
Allahku ya Allahku,  mengapa Kau meninggalkan daku? Aku mengeluh, meratap dan menangis,
Namun tak ada yang datang menghibur, aku hanya merenung dalam kehampaan.
Saat itu kudengarkan suara lembut menyapaku : ”AKU BERKATA KEPADA-MU,SESUNGGUHNYA HARI INI JUGA ENGKAU AKAN BERSAMA DENGAN AKU DI TAMAN  FIRDAUS”.

BY;
FR.GORIS TAKE, MSA